Assalamualaikum....
sebelumnya anum ucapkan selamat hari raya idul adha, semoga selalu dikasih keberkahan ya :) aamiin.
Langsung aja ya, kenapa judul postingan ini "Mau Jadi Apa?" ini emang ditujukan khususnya untuk anum sendiri, tapi mungkin sebagian orang seaangkatan anum pertanyaan ini juga cukup buat susah untuk dijawab. That's right, ini lebih terkhususkan mau jadi apa saya setelah menempuh jenjang pendidikan SMA ini, emang sih kalau dibilang masih lumayan lama, orang mid aja baru mulai, uas aja belum uan apalagi. tapi jujur pertanyaan ini sudah buat galau dari mungkin pas kelas XI klimaks nya. saya gatau saya mau jadi apa, tapi di hati kecil ini ada seberkas tujuan yang menghantarkan ku untuk menjadi seorang "dokter" . dari kecil emg saya interest sekali pengen jadi dokter, ternyata kebawa-bawa sampe gede, pernah sih berfikiran mau jadi polwan haha tapi mundur lagi karena saya berfikir polwan di indonesia gada yg jilbaban :D alhasil kembali ke cita-cita pertama, lebih kuat menjadi dokter tapi saya sadar itu sulit. bukan hanya saya yg berfikir itu sulit, tapi org disekitar saya juga. kadang momen itu yang buat saya balik down, saya bukan org yang sangat cerdas dalam hal biologi pun saya tidak terlalu cerdas tapi semampunnya saya untuk bisa memahami itu semua. kadang saya benci dengan sikap saya yang terlalu pede kalo ditanya mau jadi apa? dan saya jawab "dokter" . padahal saya tidak tahu apakah itu akan terwujud atau tidak.
sedikit cerita sebenarnya saya dulu tidak terlalu terobsesi ingin menjadi dokter (masih kecil) , cuma sekedar suka. tapi perkataan mama yang selalu buat saya tergugah , beliau bilang "betapa bangga nya mama ya kalo kamu jd dokter nak" nah tapi itu cuma perkataan yg mama lontarkan sewaktu saya kecil, saya hanya angguk2 dengan gaya meng-iya kan "iya ma nanti nunun jadi Dokter Harnum" :'D tapi semakin aku tumbuh remaja-dewasa perkataan itu semakin menjadi hipnotis bagi saya sendiri, saya berkeyakinan untuk menjadi dokter, dan sejak kelas 1 sma itu mulai bisa berkata aku ingin jadi dokter, dokter anak. soalnya aku suka sekali sama anak2 kecil. lanjut kelas 2 perasaan itu selalu ada, seperti tidak ada jurusan perkuliahan yang membuatku tertarik (mungkin karna belum bnyk pengetahuan ttg kuliah juga) hatiku hanya tertuju ke itu. dan sampai sekarang aku tetap pada keinginanku, tapi di hati kecilku yang paling dalam terbesit suatu ketakutan. YA! ini wajar, ketakutan ini wajar, aku selalu menganggapnya demikian. tapi aku takut untuk kecewa, darisitu aku mulai menggali-gali ttg info universitas terus ku gali tiada henti, semakin aku gali semakin tergugah semangatku semakin takut pula aku. kalian tau kenapa? aku takut, aku takut aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku mau.
tunggu ya sebelum melow, haha maafkan konteks kalimat yg amburadul indonesianya. kadang bilang "saya" kadang bilang "aku" kadang bilang nama juga :D
oke lanjut, semakin kesini aku tau waktu semakin mepet. aku seperti dikejar sesuatu dan aku tetap coba untuk berlari agar ia tidak memangsaku. tapi aku tau ada kalanya aku lelah dan berhenti dan ia menghadangku. walau bukan sekarang tapi pasti itu akan datang kan ? justru itu aku mempersiapkannya dari sekarang. perubahan yang terjadi yang kurasakan saat ini. saat org bertanya "lanjut mana nanti? mau masuk apa?" aku pasti kebingungan untuk menjawab, beda dengan dulu yang sok lantang menjawab ingin jadi ini itu ini itu. mungkin beda nya skrng lebih berfikir kedepannya juga gmn. haaaaaaa, seriusan kalau ngomongin kuliahan itu galau. sampe sempet aku bertanya kembali tepatnya sama mama. "mam... nun jd dokter ya? " maksudku bertanya itu adalah supaya mama merespon baiknya gmn, mama langsung jawab, mama itu terserah kamu, kamu yang jalanin nanti jangan karna waktu dulu mama pernah bilang nunu kalo jadi dokter pantestapi jangan di lebih-lebihkan terus nunu ngerasa tertekan dengan apa yang pernah mama bilang. aku langsung jawab, ngga kok emg nu mau jadi dokter, abisnya gatau mau jadi apalagi. itu sekilas.
banyak org yang blang jadi dokter itu butuh dana yang lumayan, ya aku tau. sebenarnya pernah sempat mau mundur juga dengan keinginan ini, tapi lagi-lagi pihak keluarga meyakinkan saya "kalo emg diizinkan disitu, pasti ada rejekinya kok buat nunu" itu yang memotivasi saya untuk bisa bangkit lg. ada juga yang bilang kamu dari daerah indonesia timur itu sulit bgt untuk masuk univ ke daerah indonesia barat, pastinya gabanyak yg bakal diterima, lagi-lagi ada juga yang membuat saya bangkit ya teman2 senior, mereka katakan "jgn hirauin itu, berjuang dulu semampu kamu, banyak juga kok disini yang lulusan dari papua" YA itu menggugah semangatku lagi.sudah jatuh, aku coba bangun dan kembali jatuh tapi tetap berusaha bangun. berat sekali ya kayaknya, jujur sampai saat ini pun saya was-was dengan masa depan saya. entah apa yang akan terjadi nanti, sempat terbesit saya ingin juga menjadi psikolog, dan ada pula yg bilang "iya num jd psikolog aja , mantes" . entahlah, intinya jujur sejujurnya sampai saat ini masih dilanda kebingungan mau lanjut kemana dan jadi apa. karena jawabannya nanti akan ada setelah semua fase saya lewati. tp utk saat ini pikiran saya hanya tertuju untuk menjadi seorang dokter anak atau psikolog. kdepannya saya tidak tahu apa rencana yg Tuhan kasih buat saya. Kalau emang ini yang baik maka mudahkanlah yaRabb, dan kalau meamng adala rencana-Mu yang lebih baik dan indah untukku maka bukakan lah cakrawala pikirannku untuk bisa mulai fokus dengan yg Engkau kehendaki. Aamiin.
sekilas ceritaku, apa ceritamu? hehe semoga kalian teman-teman seangkatanku tidak menjadi penggalau seperti saya ya, yg smpe skrng msh galau bukan karena cinta tapi karena masa depan hehe SEMANGAT TERUS YA BUAT CITA-CITA NYA! KITA PEJUANG, KITA BERJUANG SAMA-SAMA :))))