Kujalani hariku seperti
biasanya, dengan keberadaan orang-orang tersayang disekitarku. Keluarga,
sahabat bahkan salah seorang terkasih. Hidup ini terasa indah seakan nikmat-Nya
tak henti dilimpahkan untukku. Aku
selalu punya mereka disaat situasi apapun.
Hingga pergantian tahun
pun datang, aku menyusun banyak life planning yang tentunya ingin kukerjakan di
tahun ini. Tapi apa daya cobaan pun datang, Tuhan tak segan menegurku. Hampir
dua kali berturut-turut aku jatuh sakit hingga banyak sekali waktuku terbuang
sia-sia. Aku tidak bisa mendapatkan pelajaran dengan baik, tidak bisa
berkomunikasi dengan baik, hanya bisa merepotkan orang sekitarku. Mungkin Tuhan
marah denganku. Aku berusaha semampuku untuk istiqamah menjalankan segala
apapun yang kurencanakan, tapi semakin aku giat semakin banyak diterpa cobaan.
Dan akhirnya, hari ini pula aku jatuh kembali jatuh sakit. Sebenarnya bukan
sakit parah, hanya saja sangat menganggu psikisku, aku hampir tidak bisa bangun
dari tempat tidurku dan terlihat lemas pucat. Tak kuasa aku menitikan air mata
menahan rasa sakit ini, ini adalah sakitku untuk kedua kalinya di awal tahun.
Pikiran ku terbesit
kedalam waktu, waktu yang ku sia-siakan saat aku sehat, saat aku bisa bekerja
ini itu kesana kesini. Mungkin pada saat itu aku terlalu asik dengan duniaku
sehingga waktu ku untuk tahu kondisi badanku sendiripun aku tak pernah tahu.
Aku terlalu asik dengan segudang kegiatan yang akhirnya malah membuatku drop
drastis hingga seperti ini. Mungkin hati ini marah, tubuh ini marah. Aku tidak
pedulikan mereka, bahkan mengistirahatkan mereka dan tidak pernah tanya mereka
apakah kamu capek? Apakah kamu lelah? Aku tidak pernah tau tentang itu. Saat
dimana aku terbaring, aku baru mengerti bagaimana berartinya waktu bagaimana berartinya
kesehatan bagaimana berartinya memperdulikan diri sendiri. Memang benar kata
orang penyesalan akan tiba diakhir, tapi aku tidak pernah mengucapkan marah
atau kesal bahkan menyesal kepada Tuhan. Aku malah bersyukur bahwa aku sakit, itu tandanya aku harus lebih belajar untuk
menghargai waktu dan menyayangi diri sendiri. Awalnya, aku sempat menangis dan
bertanya kenapa Engkau beri sakit disaat-saat seperti ini? Disaat aku sedang
giat dan sedikit lagi akan menempuh ujian? Tapi aku yakin Tuhan akan jawab ini
saat nanti, ini adalah cobaanku menuju kesuksesan, aku yakin Tuhan tidak akan
tidur dan Tuhan akan memberi yang terbaik untuk masa depanku. Aku ingin
tunjukan bahwa aku masih kuat dan akan tetap kuat.
Pelajaran yang bisa aku
ambil dari kisahku selama awal tahun ini, aku semakin dan semakin dekat dengan
Tuhan, keluarga, sahabat bahkan ia orang yang kusayang. Aku berusaha menjadi
orang yang tegar walaupun umurku masih belum terbilang dewasa, aku membagi
kisah ini agar menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kita harus menyayangi
diri kita sendiri dan jangan terlalu memforsir diri dalam berbagai hal apapun,
boleh bermimpi boleh membuat dunia sendiri tapi harus tahu waktu. Waktu akan
terus berjalan dan tidak akan berhenti, sebaiknya gunakan sebaik mungkin. Your
time is perfect if you love yourself :)
Nb: Note 6 Februari 2014
No comments:
Post a Comment