Kita dituntut untuk bisa memilih. Mana yang betul-betul benar sesuai hati kita. Kita juga dituntut untuk tidak selalu bergantung terhadap orang lain dahulu sebulum kita mencoba sekeras tenaga. Suatu pencapaian akan terasa sangat bermakna saat semua usaha keringat datang dari dirimu sendiri. Saat semua bergantung pada orang lain, apakah saat dia mati pun kau akan ikut mati? Tamparan keras yang seharusnya kau dapat.
Dewasa bukan hanya dari angka yang terus bertambah, tetapi nyatanya itu adalah kesempatan kita hidup yang semakin berkurang. Kita semua yang akan kembali kepada yang menciptakan diri kita, lalu apa lagi kalau bukan menjadi yang paling bermanfaat? "dewasa" bisa saja datang dari bermacam2 alasan. Mungkin hidupnya yang punya cerita panjang mengharuskan dia untuk dewasa, atau bahkan pengalamannya, atau bisa jadi lingkungannya yang bisa mempengaruhi kedewasaannya.
Meskipun umurnya lebih, tetapi mungkin masih seperti anak2 kecil diluar sana. Atau malah umurnya masih belum dikatakan dewasa, bisa jadi sikap dan perilaku terlahir dewasa dengan sendirinya. Dewasa yang kumaksud disini adalah mengarah kepada hal-hal yang positif. Seperti pemikiran yang bijak atau tingkah laku yang taat aturan.
Menurutku, hanya orang yang merasa tidak punya dosa lah yang berhak mencaci dan mengomentari tentang kehidupan orang lain.
Aku senang menulis, menyendiri untuk benar2 mencari apa yang dilakukan selama ini sudah benar atau hanya betul? Kadang untuk mencari kesempurnaan tak akan ada habisnya. Maka itu diajarkan lah kita untuk tidak menengadah terlalu jauh. Harusnya selalu lihat pula kebawah, masih banyak bukan yang kurang dari kita. Lalu sering terdengar kata-kata "Maka Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?". Memang betul kekuatan dari bersyukur juga menjadi obat agar hati tenang, tidak merasa iri apalagi marah.
Pula tidak salah kalau pada akhirnya hanya segelintir orang-orang yang sejalan dengan otak dan pikiranmu lah yang akan sesuai kau bawa lari kau ajak bercerita saling memberi asupan ilmu dan pengalaman.
Semoga selalu ada alasan untuk menjadikan setiap detik yang dilewati sebagai pelajaran, agar bisa menjadi manusia yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment