Kita hidup di zaman yang saling ketergantungan. Gak bisa tuh hidup sendirian. Mahluk sosial bos! Semua saling membutuhkan dan melengkapi. Maka itu, sejak kecil orangtua kita mengajarkan untuk bisa sharing hal-hal kecil, mungkin kayak sharing mainan sama temen sendiri atau berbagi bekal makanan saat disekolah.
Lain hal nya makin sini, bukan karena kita mahluk sosial jadi apa2 kudu bergantung sama oranglain. Gak gitu juga menurutku, semua pasti dibuat ada porsi nya ada waktunya kapan kita kudu sendirian kapan kita kudu berbaur. Orang juga kali risih kita deketin mulu, atau orang juga risih kita jauhin mulu. Sewajarnya aja sih, harus tau waktu gimana ngendaliin idup dengan bener. Misal kapan kudu sendiri kapan kudu diskusi sama oranglain. Sendiri bukan berarti 100% sendiri loh. Punya Allah tau. Rindu kali Dia diajak cerita sama kita, padahal yang Maha Tahu isi hati kita, apa yang kita mau dan apa solusinya itu yg ngasih ya Allah.
Tapi kenapa kita selalu takut kalau sendirian, dijauhi oleh orang lain, atau kurang sepaham dengan orang lain. Kadang you have to choose orang-orang yang bisa bawa kamu ke arah yang lebih baik. Berkawan boleh dengan siapa saja dan dengan orang tipe apa saja, petik yang baiknya dan buang yang buruknya. Karena yakin setiap orang punya kelebihan dan kekurangan, jangan mandang sebelah mata. Hanya saja, cuma orang-orang yang sama dengan visimu lah yang patut dipertahankan.
Balik lagi, independen itu kadang perlu biar kita punya komitmen dan pendirian yang baik. Gaperlu lah segala-gala nya diceritakan ke oranglain, gaperlu juga lah ngepoin orang lain terlalu dalam sampe-sampe buka privasinya, apalagi kalau udah sok tau kejelekan orang lain terus diledekin sampe abis. Mungkin bukan zamannya lagi harus seperti itu
Untuk mutusin segala sesuatu juga kadang yang paling bener adalah hati kita sendiri, dan di akhirat juga kita ditanya sama malaikat cuma sendirian, kita yang ngasih pertanggungjawaban. Oranglain hanya membantu meringankan segalanya dengan doa-doa mereka, itu kenapa nomor satu percayain diri sendiri dan perbaiki diri sendiri dulu baru percaya dan baik ke oranglain. Yakin kalau tiap manusia bisa mikirin diri sendiri dengan baik sama hal nya mereka memperdulikan orang sekitarnya dengan baik, pasti dunia ini tentram dan kita siap saling mendoakan untuk samasama menuju Jannah.
Allah juga sudah bilang:
"Hai manusia, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan telah kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di hadirat Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" [QS. Al-Hujarat: 13].
Dari ayat ini dapat diketahui bahwa manusia adalah makhluk individual, makhluk relegius, dan makhluk sosial.
"Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan untuk kepentingan pribadi, sebagai makhluk relegi manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan kekuatan di luarnya [Allah], adanya hubungan yang bersifat vertikal, dan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan manusia yang lainnya"
Jika Tuhan menciptakan kita berbeda, pasti ada maksud dan tujuannya. Yaitu untuk saling melengkapi, mengayomi, menyayangi, dan mengasihi. Sama halnya Tuhan mempercayakan hambanya untuk berpegang teguh pula atas kebenarannya yang ia yakini. Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan umat. Aamiin