Siapa orang yang tiap harinya membuat 'keluhan' menjadi habitat?
semua yang dihadapi, ketakutannya, kecemasannya, kesedihannya dikeluhkan. tak ayal setiap hari kata "haduuuh" pasti saja terucap.
me, my self! Pernah sekali mengalami dan ada di tingkat itu, dimana semua yang dihadapi even belum dicoba sudah dikeluhkan duluan. Padahal, setelah dicoba dan dijalani lancar jaya saja.
Waktu muter terus, hidup kalau diisi ngeluh2 yaaa kasian. Tersita waktu kita, padahal bisa untuk mikirin yang lebih buat senang.
Wajar, manusiawi... rasa2 seperti itu akan datang disaat benar2 diri sendiri mengizinkan untuk datang. Tapi, kalau sedikit saja ditolak makin hari makin bisa berkurang.
Kadang risih juga mendengar hal2 yang apa saja bisa dikeluhkan, alasannya yang dibuat sendiri dan membenarkan diri sendiri. tapi kita sebagai yang mengeluh atau 'pendengar' belum bisa mengahargai satu sama lain.
mungkin sang pendengar belum bisa mengerti seberat apa beban si pengeluh tersebut. tetapi, si pengeluh juga harus lebih mengerti karna hawa-hawa mengeluh itu tidak boleh disebarkan, efeknya bisa kena ke orang lain bahkan sang pendengar terdekat dia.
cara terjitu adalah berusaha mengurangi sikap tersebut. mungkin yang biasanya ngeluh 100x sehari, terus berkurang jadi cuma 95x sehari, repeated everyday, its gonna be work dan manjur sekali. buat resolusi diri sendiri yang gampang2 dulu, asal komitmen. Yang kecil-kecil biar membukit. im still working on it! Semoga hasilnya bisa bikin hati lega, jalanin hidup lebih tenang, target sedikit demi sedikit terealisasi. Aamiin
No comments:
Post a Comment