Umur sudah mengijak dua puluhan sekian, entah bisa dibilang semakin berkurang atau bertambah. Silahkan mengartikan sendiri
Yang lebih penting adalah, sudah selama ini hidup, apakah sudah memanfaatkan waktu hidup dengan baik atau belum?
Mudah saja kalau melihat penunjuk arah yang akan 100% benar . Yaitu ikut saja perintah-perintah-Nya, terus ngejauhin larangannya.
Namun, apa kita sudah mampu sepenuhnya seperti itu? Tinggal kembali tanya diri sendiri....
Mungkin saja sudah banyak hal-hal yang terlewati, mungkin belum sempat terwujud.
Mungkin kita pernah bermimpi tapi alhasil hampir putus asa
Atau mungkin kita sudah keras berusaha tetapi mundur dipertengahan jalan
Tetapi... waktu tetap berjalan, sejauh apapun waktu meninggalkan kita apabila hanya duduk terdiam kita. Ludeslah sudah tertinggal jauh kita.
Disaat kita tertidur lelap, banyak sekali orang diluar sana memanfaatkan waktunya untuk berbenah diri.
Disaat kita mengeluhkan segala sesuatu yang dirasa kurang, padahal orang diluar sana sedang mensyukuri apa-apa yang mereka punya.
Kadang seolah-olah kita mikir bakal hidup bahagia terus, hidup panjang umur dan sehat terus. Makannya tak jarang kira menyia-nyiakan waktu yang dipunya, seperti menunda-nunda hal yang sebetulnya adalah kewajiban, mengeluhkan segala sesuatu hal yang membuat diri kita susah, mengomentari orang seolah-olah diri kita adalah yang paling benar.
Padahal kitapun gatau berapa lama kita hidup di dunia, padahal ada yang Maha Mempunyai apa yang kita miliki hari ini. Bisa saja besok, hari ini, detik ini bahkan waktu kapanpun bisa saja datang demi merenggut apa yang sebenarnya bukan milik kita.
Sebaik-baiknya manusia hidup adalah saat diri kita sendiri bisa mikir kalau hidup di dunia cuma sementara, semua yang dipunya cuma titipan, dan kita harus siap kapanpun saatnya semua yang kita punya diambil.
Maka hiduplah beribadahlah untuk duniamu seolah-olah kita akan hidup selamanya
Dan beribadahlah beramalah untuk akhiratmu seakan-akan kita akan mati besok.
No comments:
Post a Comment