Bencana menjadi bahan Mawas Diri

Sunday, January 6, 2019

Terhitung di tahun yang baru ini, yang sedang memulai cerita-cerita baru dan revolusi-revolusi baru nya. Mari tengok sekejap bagian-bagian akhir yang menjadi cerita akhir tahun 2018 kemarin. Setiap kali menyalakan televisi atau bahkan membaca dan melihat berita di media sosial akhir-akhir kemarin menjadi sesuatu yang beda. Bencana yang sedang dan sudah terjadi di sekitar kita ini, pernah berfikir bagi kita yang mungkin tidak merasakan langsung kesedihan dalam kondisi tersebut? apakah akan sekuat dan setabah itu menghadapi nya? Guncangan bencana yang tidak terputus terjadi di penghujung tahun, dari mulai dari Gunung Api, Tsunami, Tanah Longsor dan bahkan Angin Puting Beliung. Proses yang begitu cepat yang di kirim Tuhan sebagai pengingat bagi kita semua untuk bisa lebih baik di tahun ini. Untuk bisa menjadi bahan mawas diri. 
Alam yang berbicara saat itu, maka miris jikalau masih ada segelintir orang yang mengaitkan bencana alam dengan politik, menyalahkan orang-orang lain, bahkan bersikap seolah mereka yang paling suci. Baiknya berkaca, bagi beberapa yang tidak merasakan langsung apakah berarti adalah orang yang suci maka aman dari mala petaka? saya rasa tidak.

Momen ini menjadi peringatan bagi kita semua, karena alam ini butuh kita ingat dan jadikan sebagai tanda kekuasaan Tuhan yang tiada bandingannya. Kepercayaan yang membuat kita yakin bahwa saat Allah berkata Kun Fayakun maka ya terjadilah. Mungkin alam sedang goyah, menjadi pengingat dan bahan mawas diri bagi manusia agar bisa lebih menjadi insan bumi yang bijaksana. Menjaga kehidupan sehari-hari baik lahiriah maupun secara spiritual. 
Pernah berfikir betapa beruntungnya kita masih bisa ada dan merasa dilindungi sampai saat ini, di saat mungkin saudara-saudara kita disana sangat amat kesulitan hanya untuk sekedar punya tempat tinggal yang layak atau makanan yang enak. 
Syukur, syukur, syukur....
Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan? Masih merasa kurang dengan apa yang di berikan sekarang?

Kita semua sama-sama belajar bahwa menjadi manusia yang bisa selalu bersyukur dalam setiap keadaan adalah hal yang sulit, tapi adalah hal yang sangat menenangkan jika kita sudah bisa ada di titik itu. Legowo menghadapi segala cobaan, bahkan sabar untuk tetap bisa menjadi yang terbaik. 
Semoga semua yang sudah terjadi di sekeliling kita bisa membuat kita semakin peka sama lingkungan sekitar, bisa lebih bijaksana dalam bertutur dan bertindak juga bisa belajar menjadi insan yang lebih berguna dan penuh syukur. Mari berdoa agar kita selalu dalam lindungan Allah dan tetap dalam koridor petunjuk-Nya. 
Kejadian yang sudah terjadi biarlah menjadi sebuah pelajaran berharga dan menjadikan hal itu sebagai bahan mawas diri, bahwa hidup ini sementara saja, hanya milik Allah seutuhnya. Kita manusia hanya bisa berusaha berdoa dan Allah yang menentukan. Maka semoga kita bisa sama-sama menjalani waktu yang kita punya sekarang dengan sebaik mungkin. 


May Allah give Barokah to our 2019. Aamiin
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS