Pandemic Era

Wednesday, October 13, 2021

   

    Hai... bagaimana keadaannya? Tidak terasa 2 tahun pandemi ini menyisakan banyak cerita.
Kehilangan orang terdekat, menjadi lebih dewasa dengan keadaan, merelakan pekerjaan, mencari cara untuk bertahan hidup, berkolaborasi dengan teknologi dalam menjalani kehidupan dan masih banyak lagi kebiasaan baru yang sudah sangat berkembang di dua tahun terakhir ini.
Saya pun ikut merasakan dihinggapi virus ini bahkan hingga 2 kali di tahun yang berbeda, juga orang-orang terdekat juga merasakan hal yang sama.

    Sedih rasanya, melihat banyak kerabat yang harus merelakan kehilangan orang-orang terdekatnya yang ditakdirkan tidak bertahan menghadapi ujian ini, sedih pula melihat perjuangan para penyintas Covid-19 yang merasakan hingga titik terberat dalam hidup untuk bertahan agar sembuh. Situasi saat ini memang sedang carut marut, penuh dengan ketidakpastian tapi kita wajib hukumnya menerima kondisi ini. Kita belajar hal yang belum sama sekali kita pelajari, menyikapi mengobati dan merasakan hal yang sekaligus tidak pernah terbayangkan akan terjadi.

    Itulah hidup kita saat ini, nafas kita yang sampai hari ini masih diberi kesempatan berkeliaran dimanapun, tangan kita yang masih bisa merangkul walau tak saling bersentuhan, bahkan pelukan yang hangat dari jauh terasa sangat dekat meski berjarak. Bahagia dan haru terangkum rasanya menjadi satu. Saya yakin, perjalan setiap orang melalui dua tahun terakhir ini berbeda-beda, bukan hanya tentang bagaimana kita melalui hidup dengan ujian Covid-19 ini, tapi mungkin banyak bumbu-bumbu ujian yang lain bersamaan datang waktunya. Terlepas apapun masalahnya, saya percaya kita ditakdirkan bisa melalui itu, maka kita masih diberi kesempatan menjalani kehidupan sampai hari ini.

.........

    Tulisan yang singkat ini semoga membuat kita sama-sama belajar, belajar menerima bahwa segala yang kita harapkan tentunya pasti tidak akan selalu mulus. Satu dua rintangan selalu ada didepannya, membumbuinya, merecoki perjalanannya. Kekuatan, keyakinan dan kesabaran yang bisa menopang kita berdiri sampai saat ini.

    Tidak lupa, untuk tetap bisa memaafkan segala kejadian yang terjadi. Untuk segala perkara, kondisi, manusia yang pernah saling menyakiti. Semoga memaafkan membuat kita lebih tenang dan kuat menjalani hidup kedepannya dan menata kembali menjadi yang lebih baik.

    Untuk segala senyuman indah, tangisan haru, kesakitan bahkan kehilangan. Semoga lebih menguatkan kita untuk menjajaki hari-hari yang akan lebih luar biasa kedepannya. Tetap menjaga mimpi-mimpi besar, tetap andalkan Tuhan dalam setiap langkah serta pencapaian juga selalu bersyukur atas apa yang masih dipercayakan hingga hari ini untuk diri kita.


Sepertinya tulisan ini menggambarkan suasana hati, menguatkan diri dan semoga dapat menginspirasi juga.

1 comment:

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS